Minggu, 25 Oktober 2015

Resep Chicken Nugget

Hari sabtu kemarin, terlibatlah pembicaraan ala emak-emak antara aku dan tetangga depan unit. Mamanya faiz sudah ku anggap seperti mba ku sendiri sedangkan faiz sudah ku anggap seperti anak sendiri. Kadang dia suka manggil " mama" apalagi pas abis di marahin mamanya hahahahaha, tapi biarlah, biar jadi doa segera punya anak, Amin..

Pembicaraan tentang makanan sehat untuk anak cukup menjadi perhatian menarik untuk kita. Saat mama faiz bercerita beli sosis merk terkenal seplastik kecil seratus ribuan, dan juga kerap beli nugget ayam yang harganya juga mahal.

Nyeletuk deh aku, " lapo gak bikin dewe ae loh mba?" 
" Aku gak iso mba, sampean iso? Ajarin po o", jawabnya.
"Mau aku ajarin ta? Tapi ya gitu, agak trauma karena kapan hari bikin tapi keras, nyoba ae yuk mba, moga ae enak. Soale dulu jaman SMA sering bikin dan enak ".


Paginya kami ke pasar dan membeli bahan-bahan. Waktu eksekusi pun kami pilih saat faiz tertidur. Menghindari diri agar tidak ada kejadian yang tidak di inginkan dengan keikutsertaan faiz di dalam praktek ini haahahaha.

Saat nulis resep ini, hati sangat bergembira karena nugget berhasil. Dan merasa berkewajiban utk sharing resep agar semua ibu2 dimanapun bisa praktek bikin ini. Mungkin ada yang komentar, "halah ribet, beli aja loh praktis. Toh yang mahal-mahal itu juga merk terkenal, terjamin kok. " Tenang duluu...

Well, izinkan saya untuk menjelaskan sedikit alasan kenapa makanan homemade itu jauh lebih banyak benefitnya. Saya pengen cerita masa kecil mamak saya gak pernah beli makanan siap saji atau sejenis. Semuanya di bikin sendiri di dapur rumah. Alasan saat itu bukan karena ingin sehat, tapi karena hemat. Kondisi ekonomi saat itu tidak memungkinkan untuk beli makanan diluar ataupun catering dan lain sebagainya. Dulu kami sebulan belum tentu sekali makan ayam, selalu ikan, karena ayam lebih mahal dari ikan. Tapi jelas, kandungan omega pada ikan jauh lebih bermanfaat dari ayam. Dulu kami jarang makan cemilan sore kayak spagetti, dan sejenisnya, selalu bubur kacang hijau atau jus buah. Efeknya, Alhamdulillah baik saya dan abang-abang saya dikaruniai Allah kesehatan. Tidak ada penyakit yang berarti. Alhamdulillah wa Syukurillah, maaf saya bukan sedang pamer. Tidak ada gunanya karena kesehatan datangnya dari Allah. Semoga Allah menjauhkanku dari ria dan kufur nikmat.

So, ibu-ibu muda, usahakan selalu berikan yang terbaik untuk anak kita. Sehat tak melulu mahal kok. Bayangin aja :
  1. Sosis atau lauk siap saji yang katanya branded dan mahal itu pun pasti tetap pakai pengawet. Pasti.
  2. Pasti akan ada campuran bahan kimiawi yang sepatutnya tidak layak bagi anak kita apalagi dikonsumsi dalam intensitan yang sering.
  3. Nugget yang dijual di pasaran komposisi tepung lebih banyak di banding ayam nya. Hanya saja di tambahkan perasa/kaldu ayam yang banyak agak benar-benar terasa ayamnya.
  4. Yang branded Mahal dan yang unbranded murah tapi semua part dalam resepnya patut di ragukan.
  5. Kita bisa jadikan strategi jika anak kita tidak gemar dengan suatu jenis makanan. Misal, gak suka sayuran.

Resep nugget yang saya buat ini setelah beberapa kali tahap uji coba dan akhirnya saya menemukan resep yang tepat untuk saya pribadi. Kriteria resep yang tepat untuk saya itu adalah, ayam tetap terasa dan komposisi tepungnya sedikit. Resep ini juga bukan untuk anak-anak, orang dewasa juga dijamin doyan hehe..

Bahan Adonan :
  • Daging Ayam 1 ekor potong kasar ( saya tadi pakai dada ayam yang di ambil dari 2 ekor). Potong kasar bikin nugget kerasa ayamnya. Saya kurang suka sih kalo di giling halus. Lebih suka yang ada tekstur. Tapi yang ini bisa sesuai selera kok hehehe.
  • Bawang bombay 1/2kg potong dadu
  • Bawang putih 7 butir di parut halus
  • Telur 10 butir ( 4 di ambil kuningnya saya, putihnya dipakai untuk baliran panir)
  • Sayuran seperti wortel dan brokoli. Parut halus.
  • Tepung kanji tani 1/4kg
  • Garam secukupnya
  • Tadi saya tambahkan susu putih bubuk untuk Menambah rasa gurih. Ingat, tidak pakai MSG ya..

Langkah pembuatan :

Semua bahan di aduk jadi satu kemudian masukkan ke dalam aluminium foil yang telah di olesi mentega, kemudian kukus. Kukusnya saya kurang tau berapa menit. Tapi saya selalu cek setelah 10 sd 15 menit dengan menusukkan lidi sate kedalam cetakan. Kalo tidak lengket berarti sudah masak. Angkat dan dinginkan. Lalu potong sesuai selera dan di balur telur putih serta tepung panir.


Mudah kan? Sekilo bisa dapat segambreng. Banyak bangett hehehee..

Selamat mencoba dan tetap semangat :)

Minggu, 11 Oktober 2015

Selamat Ulang Tahun, Suamiku..

Untuk suamiku di Taipei ( Taiwan).. 
Jujur, aku berat hati mengucapkan " Selamat Ulang tahun " kali ini. Entah kenapa semenjak menikah moment ulang tahun menjadi suatu hal yang teramat menyebalkan. Rasanya, umurmu saat ini, kita belum melakukan suatu perubahan yang besar dalam hidup kita dan hidup orang-orang disekitar kita, persis seperti apa yang menjadi visi dan misi kita sebelum menikah. " Sabar,  we are on our way", itu katamu. Tapi kali ini, aku coba mengucapkan dengan caraku sendiri..


Selamat Ulang Tahun, Suamiku..
" Bagaimana kabarmu di usia ini? Sudahkah kau menjadi Hamba Allah seperti apa yang di perintahkan oleh Nya? Sudahkah kau menjadi suami yang baik dan menjadi imam yang memimpin bahtera keluargamu? Suamiku, dalam sujudku, aku berbisik pada Sang Maha Mendengar, semoga engkau senantiasa dilimpahkan Rahmat dan hidayah, serta senantiasa menjalankan perintah Allah. Menjadi suami yang menyayangi istri, anak dan orang tua serta kelak menjadi pemimpin yang berwibawa dan amanah. "


Selamat Ulang Tahun, Suamiku..
" Apa saja yang berhasil kau raih di usia saat ini? Apa saja wish list yang berhasil kau coret dalam catatan hidupmu? Suamiku, percayalah, tiap langkahmu adalah ridho istrimu. Akulah yang akan meridhoi setiap langkahmu, langkah muliamu, langkah menuju kesuksesan dunia dan akhiratmu "


Selamat Ulang Tahun, Suamiku..
" Bagaimana kabar studi S3 mu? Mungkin kau mulai jenuh dengan penelitian, mungkin kau mulai jenuh dengan publikasi dan sebagainya. Mungkin kau tergiur untuk pulang dan bekerja kantoran seperti temanmu yang lainnya. Mungkin kau menyesal kenapa dulu tidak kau ambil saja tawaran pekerjaan di perusahaan besar dipulau seberang yang gajinya menggiurkan. Jangan, jangan menyerah kalau kau hanya ingin membahagiakanku. Suamiku, tanpa itu, kamu sudah menjadi suami yang bertanggung jawab, kau masih bisa menafkahi materi untukku. Kau masih bertanggung jawab atas kebahagiaanku. Setahun sudah berhasil kita lalui. Kita harus mengakhiri ini sampai ke garis finish. Akulah wanita paling bahagia di dunia saat melihat kau lulus S3 di umur mudamu. Aku lah istri paling beruntung di dunia melihat kau menjadi orang yang dicari, bukan orang yang mencari. Aku lah wanita yang paling bersyukur, karena kau telah berhasil menuntut ilmu hingga ke negri cina. Tidak ada ilmu yang sia-sia, tidak ada !!! Biarpun katamu, kelak kau tidak akan menggunakan gelar "Phd" mu dalam kehidupan, tapi lebih dari itu, kamu hebat, walaupun tanpa kau bubuhkan gelar bergengsi itu dibelakang namamu. "


Selamat Ulang Tahun, Suamiku..
" Mungkin kau benci dengan kondisi kau harus berpisah jauh dengan istrimu. Aku pun begitu. Aku sangat membenci kondisi ini. Aku selalu nangis dan mengadu saat aku mulai jenuh dengan komentar-komentar orang, tentang LDM, tentang suami jauh, bahkan tentang anak sekalipun yang sulit sekali kita upayakan mengingat frekuensi pertemuan kita yang tidak lazim. Mereka-mereka yang berkomentar itu mungkin saja tidak mengerti kondisi kita yang berjauhan atau bisa jadi karena mereka tidak merasakan jika harus LDM seperti kita, walaupun itu bentuk perhatian sekalipun, tapi terkadang menyakitkan yang tadinya happy, jadi bersedih dan mendadak ingin menyusulmu saja. Tidak, tidak boleh lagi bersedih, mereka sebenarnya sangat perhatian,  bukan kepo atau istilah beken lainnya. Wallahualam, sesungguhnya hanya Allah maha Mengetahui dan menjaga hati.  Astaghfirullahaladzim, jauhkan hamba dari prasangka buruk.. "


Selamat Ulang Tahun, Suamiku..
" Umur kita masih muda, kehidupan kita masih panjang terbentang di depan. Atas izin Allah, tahun-tahun kedepan kita bisa merealisasikan mimpi-mimpi kita berdua. Membangun rumah tangga yang bahagia, dan menjadi penggalak untuk kehidupan dan masa depan orang-orang sekitar kita. Kita akan terus bergandengan tangan, berjalan menapaki setiap mimpi dan cita-cita. Karena bagi kita, makna hidup sesungguhnya adalah saat kita bisa bermanfaat bagi orang banyak, Amin Allahumma Amin.. "


Selamat Ulang Tahun Suamiku..
" Bukan tentang umurmu yang berkurang, tapi tentang bagaimana kau mensyukuri nikmat dari Allah yang tak terhitung tang kau dapat selama ini. Nikmat Menikah walaupun istrimu begini adanya, promosi melanjutkan S3, orang tua dan keluarga yang support 100%,  selesai riset satu demi satu, profesor yang baik hati dan jarang marah, rekan kerja yang baik dan selalu membantu, kesehatan yang terjaga, keleluasaan beribadah walaupun bukan di negara sendiri, rejeki yang halal dan lancar bahkan bisa kau sisihkan tiap bulannya, semoga dengan tabungan itu kelak semakin banyak negara yang kita kunjungi, khususnya negara Islam dan Rumah Allah. Sungguh nikmat Allah tak terkira, tetaplah bersyukur, agar Allah SWT senantiasa melimpahkan nikmatnya lagi dan lagi untukmu. "


Selamat Ulang Tahun, Suamiku..
" Bukan soal kado sederhana yang aku berikan, bahkan tanpa kata-kata romantis yang kububuhi. Tapi aku punya kado indah untukmu yang kusebut "cinta" dan bingkisan cantik untukmu yang kusebut "sayang".


Selamat Ulang Tahun, Suamiku..
" Kenapa aku hanya  memberikan kado sebuah note? Jangan liat harganya ya. Aku bisa saja membelimu yang mahal dan jauh lebih mewah ( walaupun kau tak pernah suka dengan segala sesuatu yang berlebihan). Tapi aku lebih memilih berhemat karena kita sedang mempersiapkan sesuatu untuk keluarga kecil kita. Suamiku, liatlah harapan dibalik kado tersebut.  Aku tau, kau punya buku usang yang selalu kau bawa tiap kau traveling ke kota atau negara manapun. Kau tinggalkan jejak dibuku itu, bagaimanapun caranya, list itenary, foto atau stempel khas negaranya. Aku mau, buku itu selalu kita bawa saat kita traveling kemanapun. Agar suatu saat Insha Allah, anak kita kelak, bisa melihat dan membaca jejak perjalanan kita dan bisa meneruskan perjalanan demi perjalanan yang telah kita lakukan. Katamu, bukan soalan tempatnya, tapi pengalamannya. "


Untukmu suamiku, selamat ulang tahun sayang.. 12 Oktober 2015, Genap 27 tahun kau saat ini. Semoga Allah senantiasa menjagamu, memudahkanmu dan meridhoimu dalam setiap langkah dan cita-citamu. Jadilah lelaki yang berwibawa, menginspirasi dan bermanfaat untuk keluarga, agama dan bangsa. Amin Ya Rabbal Alamin..

" Selamat Ulang Tahun Suamiku"


Istrimu,

Millati Amalia


12 Oktober 2015