Minggu, 29 November 2015

Me vs Bawang Merah

Kali ini saya bukan sedang ingin berdongeng tentang legenda tersohor " Bawang Merah dan Bawang Putih". Bukan pula adegan saya si bawang putih yang ditindas bawang merah. Ini cerita kisah saya vs sakit flu vs bawang merah. Hubungannya???

Jadi gini, 3 minggu yang lalu saat weekend saya full kegiatan. Badan butuh istirahat tapi apa daya banyak kegiatan yang harus di lakukan agar tidak tertunda. Tidur pun kurang karena saya punya kebiasaan susah tidur cepat. Harusnya weekend bangun telat tapi kemarin itu saya bangun cukup awal. Puncaknya saat minggu saya berenang. Ini wajib sih karena tiap weekend suka makan diluar yang aneh-aneh setidaknya berharap ada kalori yang terbakar ( walaupun kenyataannya gali lubang tutup lubang lagi hehehe.). Padahal berenangnya cuma 45 menit karena keburu maghrib, tapi malamnya saya bersin-bersin hebat sampai pagi. Besoknya badan drop, tenggorokan mulai sakit dan badan hangat.
Seperti biasa ini adalah pertanda flu mulai menyerang. Saya siapkan amunisi seperti adem sari, vitamin C isep dan juga susu beruang. Apa daya kondisi benar-benar drop dan flu resmi menjangkiti saya hehehe..

Sejak kecil memang tidak terbiasa minum obat, awalnya karena pahit tapi Alhamdulillah jadi kebiasaan. Alhasil tubuh saya pun tidak ketergantungan dengan obat. Mamak cerita saat kecil plafond berobat gratis dari perusahaan atas nasaya selalu berlebih banyak karena tiap sakit saya gak pernah di bawa ke dokter. Cukup dengan ramuan jitu temulawak atau sejenisnya racikan Ayah.

Tapi kali ini flu nya cukup hebat, saya sampai kewalahan tidak bisa tidur nyenyak. Besoknya harus kerja dan badan lemas karena kurang tidur. Saya coba saja beli obat sanaflu di indomaret. Apesnya di percobaan minum ke 3 baru obat bisa masuk ke kerongkongan (payah gw). Si obat pahit yang butuh perjuangan meminumnya itu cukup ampuh bikin saya tidur nyenyak. Tapi tetap saja, flu tak kunjung reda.

Hari ke-4 saya sudah mulai risih dengan cairan hidung yang semakin kental. Bukan bertambah bening. Kayaknya si virus yang ada di tubuh ini cukup berpendirian teguh gak mau keluar-keluar. Saya sudah tidak minum lagi sanaflu. Saya cuma minum air jahe hangat aja tiap malam.

Karena sudah capek dengan hidung meler dan bersin-bersin, aku minta saran temen kantor obat sirup yang ampuh ( kayak bocah hehehe). Dan dia pun menyarankan untuk beli obat sirup Actifed. 1 hari minum obat itu alhamdulillah bisa tidur nyenyak ( yaiyalah efek sampingnya aja menyebabkan kantuk). Cairan hidung pun tidak sepekat biasanya. Pikirku, aku akan tetap lanjutkan minum obat ini sampai habis. Setidaknya berkurang walaupun bertahap.

Malam harinya, aku buka timeline Facebook. Salah satu hal kenapa saya masih suka mainan facebook adalah karena ada group menjahit disana saya masih suka update tutorialnya. Disamping itu juga banyak info-info penting walaupun tak sedikit pula info-info yang bersifat provokasi.

Sampailah saya pada postingan seorang teman crafter tentang " Hindari Obat Sejak Dini Bagi Anak". Saya tetarik baca karena sayapun pengen saat punya anak Insya Allah saya membiasakan anak untuk tidak terbiasa mengkonsumsi obat sejak bayi.
Dan ternyata di dalam postingannya itu terdapat informasi bahan-bahan alami untuk penyembuhan beberapa penyakit. Salah satunya adalah SAKIT FLU PILEK.
Gimana caranya???

Oke, teman saya itu kasih tips bahwa sejak dulu jika dia atau anaknya terserang flu maka yang dilakukan adalah mengupas dan mengiris bawang merah sesuai kebutuhan dan ukuran kamar kemudian diletakkan di piring atau mangkuk. Bawang merah iris tadi di letakkan di kamar. Posisinya jangan terlalu dekat dengan kita. Karena perih di mata. Katanya, obat alami ini selalu ampuh.

Saya pun bergegas ke dapur malam itu. Untuk meracik bawang merah mengikuti arahan si teman. Duh, si bawang merah ternyata benar-benar bikin mata perih saat di masukkan ke kamar. Dan saya pun tidur tak lupa baca doa agar saat bangun Allah mengangkat penyakit kita.

Saat bangun tidur pagi.. Wah !!!!!!! Saya sampai lupa kalo tadi malam saya masih flu karena paginya saya normal seolah-olah kemarin gak sakit apa-apa. Tidak bersin dan hidung tidak meler. Masya Allah, dengan 5 siung bawang merah dapat menyembuhkan sakit flu dan pilek seminggu hanya dalam waktu 1 malam. Walaupun masih gak nyangka, sebaiknya mari kita ucap Alhamdulillah..

Besoknya di kantor, berceritalah aku ke seorang teman kantor yang duduk persis di depanku. Dia punya 2 orang princess. Niatku ingin berbagi tips kali-kali si princess kena flu aku punya tips untuk dia. Lah kok saat aku cerita ternyata dia sudah lebih dulu tau resep tradisional ini. Aku jadi penasaran dan nanya, " Kenapa sih mba bawang merah bisa menyembuhkan flu??? Gw jadi penasaran sm penjelasan ilmiah nya ". Lantas si teman menjawab, " Setau gw sih zat yang terkandung di bawang merah itu bisa membunuh virus flu dengan cepat. " mmmm.. masuk akal sih ya. Tapi next aku update lagi tulisan ini kalo sudah ketemu penjelasan lebih ilmiahnya ya.

Tiap obat pasti ada efek samping. Lah, emang obat tradisional ini ada efek sampingnya ??? Adaaaaaaaa hahahahahahaa.. Bangun-bangun seisi kamar bau bawang. Baunya gak enak, kayak bau ketek hahahaha.. udah gitu, tas yang biasa dipake untuk ngantor pun ikut-ikutan bau ketek. Hahahahahaa.. baunya asli gak enak. Sampai kantor karena malu aku tarih tas nya dalam lemari. Tapi gak sebanding lah ya sama efek positifnya. Bayangin aja, bawang 1 ons paling cuma 2 ribu. Bayangin saya sudah keluar 70 ribu untuk beli obat sirup dan  amunisi lainnya hehehe.. Tenang aja, baunya gak lama kok, belum sempet di pel besoknya juga uda hilang hehehe..

Semoga bermanfaat ya. Pesan saya, yang sudah punya anak, sejak dini biasakan anak anda untuk jauh dari obat. Sebaik apapun obat itu menyembuhkan seseorang, tetap saja obat adalah benda terbuat dari bahan kimia. Insya Allah, Tuhan menciptakan seluruh isi bumi tanpa sia-sia. Banyak hasil alam yang bisa jadi obat seperti jaman Nabi kita dulu. Insya Allah kita semua senantiasa diberikan kesehatan. Amin..

Rabu, 25 November 2015

Selamat Hari Guru Nasional

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, sayapun turut berterimakasih dan berdoa agar guru-guru ku mulai TK, SD sampai SMA serta para dosen senantiasa diberikan keberkahan dalam hidup dan senantiasa menjadi penerang dalam kegelapan.

Dari sekian banyak guru yang menjadi pahlawan tanpa tanda jasa bagi saya, tak sedikit yang begitu melekat dalam ingatan saya kebaikan dan ketulusannya. Saat sekolah dulu saya suka bergumam dalam hati " Ya Allah kalo saya sukses nanti saya mau balas jasa ibu/bapak ini ". Tapi kali ini saya ingin sekali bercerita tentang salah seorang guru favorit saya.

Namanya Ibu Fauzah.. Saya di didik sama beliau sejak kelas 6 Sekolah Dasar. Dia adalah salah satu guru yang sangat saya sayangi selain bu yuli ( guru SMA), Pak Mukhlis dan beberapa guru lainnya.

Bu Fauzah ini adalah guru pelajaran bahasa Inggris. Kehadiran dia sebagai pengajar baru disekolah membuat suasana baru yang menyenangkan. Beliau sosok guru muda yang cantik, putih bersih dengan alis yang tebal, badan yang sedikit berisi namun tidak berlebihan, dan yang terpenting beliau sangat lembut dan sabar kepada murid-muridnya. Ntah kenapa sejak SD kedekatan dengan beliau sudah terasa. Beliau selalu menasehati dan menyemangati saya dalam tiap kompetisi yang saya ikuti.

Tak lama, beliau menikah dengan seorang pria pilihan beliau. Kami bocah-bocah SD sangat kegirangan walaupun saat itu kami tidak tau apa itu pernikahan. Yang kami tau, kami akan datang ke resepsi beliau dan kami sibuk memikirkan kado apa yang akan kami berikan ( akhirnya kebeli jam dinding hasil urunan rame-rame), horeeeee, khas sekali dunia anak-anaknya ya? Hahahaha..

Setelah menikah, kami pun di ajak oleh beliau main kerumahnya. Saya dan teman-teman seingat saya ada rini, astrid, manda dan farah, naik BE ( Bireun Express) yang hits banget di Aceh kala itu mengalahkan gojek, uber dan lainnya hahaha. Sesampai disana, kami disambut hangat dirumah beliau. Suami beliau, tak kalah baiknya dengan beliau. Kami di masakin, kemudian di ajak ke pantai berjalan kaki yang jaraknya tak jauh dari rumah beliau. Senangnya bukan main. Seharian kami seperti anak-anak beliau. Dan suami istri ini memperlakukan kami begitu baiknya. Sampai detik ini saya masih inget loh !!!

Singkat cerita, saya pun sudah SMP. Walaupun gedung sekolah SD dan SMP jaraknya tinggal lompat tapi rasanya begitu kehilangan sosok guru seperti bu fauzah. Tepat saat akan naik kelas 2 SMP, beliau pun ditugaskan untuk mengajar di SMP. Yeayy !!! Saya bisa ketemu beliau lagi..

Hingga lulus SMP, saya melanjutkan sekolah di Banda Aceh, dan lanjut kuliah di Surabaya. Yang saya tau, beliau masih belum di karuniai keturunan. Saya sudah tidak pernah lagi bertemu beliau. Sampai suatu ketika, mamak bercerita bahwa bertemu  seseorang di dokter gigi dan bertanya " Ibu, apa kabar Millati bu? ". Awalnya Mamak lupa siapa orang yang menyapanya itu, ternyata ybs adalah ibu fauzah. Mamak bilang, bu fauzah datang ke dokter dengan membawa dua anak kecil. Alhamdulillah, ternyata beliau sudah memiliki buah hati. Tak lama saya pun dipertemukan lewat facebook dan kamipun bertegur sapa.

Namun ada cerita yang begitu mengaharukan untuk saya. Yaitu saat detik-detik menjelang pernikahan saya. Saat undangan selesai di cetak dan saya kirim ke Aceh saya berpesan sama mamak untuk menyampaikan amanah undangan saya ke bu Fauzah. Mamak pun kebingunan karena ternyata ybs sudah tidak mengajar di sekolah saya yang lama. Beliau sudah menjadi pengajar PNS dan mengajar di sekolah negri. Namun mamak bersungguh-sungguh mencari tau dimana beliau mengajar sekarang. Hebatnya, mamak berhasil mendapatkan informasi. Namun karena jauh mamak gak bisa mengantarkan, hanya dititipkan sama seseorang yang katanya tetangga beliau.

Hari H pun tiba, kerabat, sodara dan guru-guru menyempatkan hadir. Betapa bahagianya saya, guru-guru yang jauh yang tak bisa hadir menelpon dan mengirim kado. Guru yang sudah lama pindah pun ada yang hadir. Bahkan seorang guru SMP yang datang berkata saat bersalaman, " Ibuk sering sekali dapat undangan dari murid, tapi ibuk jarang datang, waktu ibu dapat undangan dari Millati, Ibu niat dan bela-belain untuk datang loh ". Wah, akunya langsung terharu dan pengen nangis dipelaminan.

Kira-kira jam 3 sore, acara sudah hampir selesai. Saya pun teringat akan kehadiran sosok guru kesayangan. Bu fauzah tidak hadir, begitu pikirku. Apa mungkin undangan yang tak sampai, atau mungkin beliau sibuk, atau bagi beliau tak penting hadir di acara murid atau lebih parahnya beliau lupa sama saya? Yasudahlah, harap maklum karena beliau jauh, aku mencoba berfikir lebih bijaksana.

Saya pun turun dari pelaminan hendak ganti baju. Hiasan kepala seberat 5kg berhasil membuat leher saya hampir copot. Tiba-tiba seseorang memanggil saya dari belakang. Alhamdulillah, bu fauzah hadir bersama suami. Pengen nangis tapi malu. Saya pun langsung salam mencium tangan dan memeluk hangat beliau. Beliau meminta maaf karena baru bisa datang setelah jam mengajar usai. Bahagia sekali, gak terkira. Saya pun masuk, dan berganti pakaian. Ibu fauzah masuk ke kamar dan memberikan kado kemudian memeluk saya lagi sambil memberi nasihat yang sampai detik ini terngiang di kepala saya.

Beliau menyampaikan pesan bahwa bagaimana sikap yang harus di ambil dalam membina rumah tangga. Sebagai istri, sebagai wanita. Berceritalah beliau, bahwa (kalau tidak salah seingat saya) 12 tahun lamanya dia menantikan seorang anak dalam rumah tangganya. 12 tahun penantian panjang, usaha doa dan air mata, sampai beliau pasrah dan menyerahkan pada Allah, sempet ia sampaikan ke suaminya bahwa ia ikhlas jika memang suaminya ingin menikah lagi untuk mendapatkan keturunan. Namun sang suami dengan penuh cinta mengatakan bahwa ia tidak akan melakukan itu. Hingga akhirnya, di tahun 2014, lahirlah seorang malaikat kecil dalam kehidupan mereka. Berkaca-kaca saya dengarnya, merinding. Belasan tahun kesabaran mereka di balas oleh Allah. Mereka adalah sosok suami istri inspirasiku, panutanku. Ternyata dua anak kecil yang dibawanya saat ke dokter gigi bukanlah anaknya. Anaknya baru saja lahir beberapa bulan sebelum acara pernikahan saya.

Di akhir perjumpaan beliau tak lupa berpesan bahwa, anak adalah rezeki, yang penting sabar dan terus berdoa. Pasti suatu saat doa kita akan di dengar Allah. Millati harus jadi wanita yang kuat dan penyabar.

" Dear Bu Fauzah dan guru-guruku, terimakasih telah menjadi inspirasiku. Terimakasih telah berjasa dalam hidupku. Terimakasih telah menyayangiku layaknya anak kandungmu sendiri. Terimakasih telah menjadi pahlawan bagiku, bagi teman-temanku, bagi semua anak didikmu."

Doa kami, semoga guruku senantiasa menjadi perhiasan dunia yang tak tenilai harganya, yang selalu berkilauan dan memancarkan keindahan. Buat bu fauzah, semoga selalu bahagia bersama keluarga, sehat dan terus melihat malaikat kecilmu tumbuh menjadi wanita hebat sepertimu.

WE LOVE YOU
SELAMAT HARI GURU NASIONAL !!!

Jumat, 20 November 2015

Belajar dari Seorang Driver Gojek

Kehadiran layanan aplikasi gojek di Jakarta bukan cuma bikin fenomena baru yang booming, tapi juga bikin efek ketergantungan buat penggunanya. Contohnya aku saja, kalau dulu biasanya suka kemana-mana motoran sendiri, sekarang lebih suka pake gojek, belanja pake gojek, ambil barang pake gojek. Manja !!! Positifnya sih lebih praktis, tapi negatifnya jelas bikin kita jadi malas gerak ( sudah pasti gak baik buat gue yan berbadan subur ini hehehe).

Oke lanjut ke topik utama yang mau saya ceritakan disini. Sudah tentu tentang kebiasaan memakai gojek. Tapi kali ini sedikit berbeda. Karena hari ini saya dilanda kepanikan dan berujung dengan rasa kasihan dan iba.

Ceritanya siang ini saya order gojek dengan menu gojek courier. Saya mau request ngambil pesanan gorden saya di pasar tanah abang. Eh saya shock ternyata untuk menu courier tarifnya beda ya. Jadi dari tanah abang ke Jl. MT Haryono Jak-Sel kantor saya tarifnya 31.000. Sedangkan dulu tarifnya flat sama kayak pake menu go-ride hanya 15.000. Dulu pernah titip barang dari ulujami ke kantor dan beberapa kali belanja online juga tarifnya flat. Tapi sayangnya sekarang tidak bisa sodaraaaa - sodaraa, untuk menu gojek courier sudah berlaku tarif /km.

Sebenarnya, kalau saya ambil sendiri hari libur kerja bisa saja, tanah abang cukup dekat dengan tempat tinggal saya naek motor 30 menit hari libur dan paling hanya menghabiskan 20.000 include bensin, parkir dan beli minuman. Tapi apa daya ada 1 alasan kuat menghindari ngambil sendiri yaitu takut mata jelalatan kesana kesini, yang tadinya mau ambil pesenan gorden doang malah melipir-melipir beli ini itu yang diluar rencana sehinggal total pengeluaran jadi membengkak hahahahaha. Semua wanita pasti begini yaa hihihi...

Saya pun klik request order courier, namun menit demi menit saya tunggu tak kunjung muncul notifikasi bahwa orderan saya diterima. Saya pun bercanda berpura-pura nangis ke teman kantor " aaaaaa.. gak ada yang mau nerima orderan gue niiih hiks hiks hiks". Si temen kantorpun balik menggoda " kalo gue jd abang gojek juga males mil, males nyari-nyari alamat tokonya, pusing gue sama tanah abang ahhaaha ". Gara-gara omongan temen, gue jadi ngebatin mungkin iya kali ya mana ada driver yang mau.

Akhirnya orderan saya cancel. Sudah terlintas di pikiran mau ambil sendiri aja hari Sabtu. Namun karena posisi masih terjebak macet saya iseng order lagi dan lagi-lagi sudah 3 menit gak ada yang merespon orderan gue. Kemudian saya whatsapp lah si pemilik toko tempat saya memesan gorden. Saya bilang bahwa kayaknya gak jadi di ambil hari ini karenq gak ada gojek yang mau ( pasang emot melas).

Tiba-tiba ada telpon masuk dari si pemilik toko yang ngabarin bahwa gorden saya sudah di ambil sama driver gojek kurang lebih 1 menit yang lalu. Saya langsung panik sekali. Bayangkan, di app gojek di layar HP jelas-jelas bahwa belum ada notif orderan di terima ( jika diterima kan muncul tuh foto driver dan nomer hape-nya). Kemudian saya refresh malah muncul notif  berwarna merah " SORRY. We couldn't find you a driver".

Saat itu di kepala saya yang terlintas adalah ada driver gojek yang mengambil kesempatan dalam kesempitan ngambil pesanan saya tanpa klik terima orderan. Dia memanfaatkan data-data lengkap yang saya tulis. Mungkin gorden buat istrinya dan sebagainya. Semua dugaan-dugaan negatif bersarang di kepala. Terlebih beberapa hari yang lalu baca berita tentang driver gojek banyak yang suka 'nakal' seperti membuat orderan palsu endebra endebre. Yang sebenarnya saya khawatirkan adalah gorden idaman saya itu harganya di atas se-jeti. Mungkin bagi orang itu murah ya duit segitu, tapi bagi saya itu puasa belanja dulu baru bisa kebeli ( itupun cuma kebeli untuk ruang tamu dan 1 kamar karena untuk yang lainnya kudu nabung dulu, ngenes to??? Iyaa ngenes emang) dan ditambah dengan belinya penuh pertimbangan dan menunggu izin bapak misua tercinta. Ini adegan lebay sih ya, emang asli lebay banget.. Astaghfirullahaladzim, aku sudah suudzon ya Allah.

Saat panik melanda, si bapak pemilik toko juga ikutan panik nelponin mulu. Padahal dia sama sekali gak salah tapi dia seperti merasa bersalah. Teman kantor kasih saran untuk telpon call centre gojek menanyakan apakah mungkin data pemesanan bisa di baca tanpa si driver melakukan persetujuan order. Eh sebelum saya telpon, iseng saya refresh lagi tuh app nya gojek. Sekali, dua kali, jeng jeng jeeeeng laaah kok muncul approval orderan atas nama pak warso. Alhamdulillah wa Syukurillah saya pun mengelus dada, ternyata tadi hanya kesalahan aplikasi. Error, namanya juga buatan manusia. Manusia aja gak sempurna, apalagi aplikasi yang turunan manusia.

Baru menghela nafas, si bapak pemilik toko telpon lagi. Katanya, si bapak gojek tadi balik lagi ke toko nganterin gorden nya. Di gak jadi anter karena di tengah perjalan saat dia cek HP orderan dari saya hilang. Bingung??? Iya bingung banget. Sedangkan di hp saya status orderan masih jalan. Kemudian saya sebutkan lah bahwa di hp saya nama drivernya warso. Dan ternyata si pemilik toko bilang nama drivernya zulkifli.

Oh yaaaaa... saya baru inget, bisa jadi bapak zulkifli itu adalah driver pertama yang klik terima order di orderan pertama saya yang sudah saya cancel. Sedang bapak warso adalah driver di orderan saya kedua. Saya pun telpon bapak warso dan memang benar bahwa dia sudah di dalam pasar tanah abang sedang mencari alamat toko yang saya order.

Saya pun telpon lagi si pemilik toko dan menjelaskan kronologisnya. Jadi kesalahan adalah dari aplikasinya. Mohon di sampaikan kepada driver gojek dan ucapkan terimakasih.

Setelah telpon saya tutup, saya pun galau. Teringat betapa kasiannya si driver gojek pak Zulkifli tadi. Dia rela parkir motornya terus masuk ke dalam nyari alamat toko. Sudah pasti semua tau betapa ribet dan njelimetnya nyari alamat toko di tanah abang itu. Sudah pake Blok, pake lantai, pake Los dan pakai nomor yang selalu acak-acakan. Si bapak sudah terbuang waktu, tenaga dan uang parkir motor yang mungkin cukup untuk jajan anaknya sehari. Sudah setengah perjalanan, dia masih rela balik lagi mengantarkan gorden saya kembali ke toko semula. Ya Allah siapa bilang dunia ini sudah langka orang baik ????

Sayapun whatsapp lagi pemilik toko berniat menyuruhnya untuk memberikan 20ribu kepada si bapak zulkifli untuk beli minum dan uang parkir serta ucapan terimakasih karena bersedia mengembalikan pesanan saya dan berjanji akan transfer 20 ribu untuk mengganti uangnya si bapak toko. Tapi sayangnya bapak zulkifli sudah pergi dari toko. Sampai tulisan ini saya buat pun, saya masih berdoa semoga hari ini dan hari-hari esok bapak zulkifli di beri ganti oleh Allah rezeki dari tempat lain yang berlimpah dan barokah.

"Hari ini saya belajar tentang kejujuran dan ketulusan dari seorang driver gojek. Barakallah pak, semoga sehat selalu dan dimudahkan dalam menjemput rezekinya. Amin Allahumma Amin.."

Minggu, 08 November 2015

Memilih Toko Elektronik

Sejak sah bekerja dan "sepertinya" harus menetap di Jakarta dalam jangka waktu setidaknya 5 tahun sesuai ikatan dinas, saya mulai mencoba untuk mencari toko atau tempat apapun yang bisa dijadikan langganan termasuk toko elektronik.

Citra Elektronik di Jatinegara. Awal mula gak sengaja ketemunya saat belanja hadiah doorprize acara kantor. Selanjutnya mulai sejak masih di kosan sampai sekarang apa-apa selalu beli di dia. Cici dan kokonya baik dan gak pake jutek-jutek. Jadilah saya resmi apapun compare harga melalui dia karena memang selalu murah dan gak perlu keluar urat untuk menawar. Misal mahalpun dari diluar, paling selisih dikit dan jadi ikhlas aja soalnya penjualnya baik. Kualitas??? Garansi?? Uda 3 item elektronik ukuran gede yang saya beli di dia Alhamduillah sih belum ada yg bermasalah.

Sebelumnya, saya mau cerita bahwa saya bukan type customer bawel yang suka nawar-nawar sadis yang setelah capek nawar gak dibolehin terus kabur. Saya juga bukan customer yang banyak nanya, yang banyak mau ini itu, yang jutek dan suka marah-marah sama pedagang. Engga banget !! Saya juga pedagang, jadi saya tau gimana gak enaknya menghadapi customer bawel. So sayapun harus jadi seller yang baik dan sabar, bukan seperti orang yang akan saya ceritakan disini.

Singkat cerita, kemarin saya berurusan sama toko elektronik di depok. Padahal tadinya sempet kepikiran mau beli di CITRA aja, tapi khawatir ntar ngirimnya kejauhan karena ada 4 item yang mau saya beli dalam nominal dan ukuran yang besar. Belum lagi mikir claim garansi yang ribet banget karena harus ke jatinegara dulu. Akhirnya saya simpulkan untuk tetap beli di Depok, sekalian cari langganan.

Setelah googling sana sini dan baca-baca di forum emak-emak di internet ketemulah satu toko elektronik yang katanya paling miring harganya di depok dan penjualnya baik. Namanya toko A*F* Di Jalan A*i*f R*h*a* H*k*m. Sampe kesana saya disambut hangat sama si koko yang sudah tidak muda lagi. Saya tulis di selembar kertas :
  1. Kulkas 2 pintu yang smart inverter merk LG atau panasonic??
  2. AC 1/2 pk low watt LG atau panasonic ??
  3. TV samsung 32 inc ??
  4. Mesin Cuci Samsung 7kg ??

Kemudian kertas tersebut saya kasih ke si koko untuk di isi dengan harga PAS. Si koko pun dengan cepat mengisi harga. Kemudian saya tawar dari harga yang ditulis dan dia bilang harga sudah MURAH. Saya coba compare dengan harga du internet, memang lebih murah, tapi jujur sulit cari harga compare di internet karena kadang harga kurang realtime atau terlalu banyak tipe/seri kalo barang elektronik . Saya juga sempet tanya sama si koko harga TV Samsung kalo yang 40 inch dan dijawab oleh si koko harganya 4.700.000.

Sampai di meja kasir si cici mulai menghitung. Saya iseng minta dikurangin dikit, dia NGAMUK DAN JUTEK KE SAYA. Oke, Saya diem dong merasa bersalah plus ketakutan. Saya akhirnya minta tolong request pemasangan AC di dahulukan dari antrian lain karena saya harus balik ke jakarta.

Lantas kemudian saya penasaran pengen nanya lagi, apa perbedaan spec antara TV samsung dan LG. Karena saya lihat-lihat modelnya LG kok lebih tipis. Lah kok si cici malah bilang kalo mau yang LG lebih mahal 200 ribu daripada samsung. Sedangkan tadi si koko bilang samsung lebih mahal daripada LG. Jujur ya disini uda mulai badmood. Keliatan si cici mau membodoh-bodohi saya. Oke lah saya diam aja karena saya tau di ajarin sama CITRA bahwa samsung di pasaran lebih mahal daripada LG walaupun selisihnya sedikit dan kualitas sama.

Kemudian sambil menunggu dibuatkan bon, saya liat lagi display TV di toko tersebut. "Kok kayaknya 32 inc itu nanggung ya, apa gak sekalian beli yang 40 inc aja ya...", batinku. Betapa terkejutnya saya saat saya tanya berapa harga TV yang 40 inc dan si cici menjawab 5.100.000. Spontan saya langsung pasang wajah emosi, mata melotot dan mulut mecucu. Jelas-jelas si koko bilang 4.700.000. Gila ya bo, itu JAUH !!!!! Menyadari saya sudah emosi dan memasang tampang asem, dia mulai linglung. Kemudian keluarlah 2 tanduk di kepala saya sambil bersuara dengan nada tinggi saya bilang ke cicinya ( Emang dia aja yang bisa ngambek. Sorry gue belanja gak ngutang jadi gue juga berhak marah jika lo keterlaluan). "APA?? GAK SALAH? GIMANA SIH CI. JUJUR YA SAYA SEBAGAI CUSTOMER JADI BINGUNG.  TADI CICI BILANG LG LEBIH MAHAL, KOKO BILANG SAMSUNG LEBIH MAHAL. SEKARANG CICI BILANG HARGA TV 5,1 JUTA, PADAHAL BARU 2 MENIT YANG LALU KOKO BILANG 4.7JT. SAYA JADI BINGUNG BELANJA DSINI. !!!!" ( Setelah marah-marah gitu agak takut juga gue di usir dari tokonya hahahaha..)

Si Cici dengan pura-pura tersenyum lucu dan dengan wajah merasa bersalah ngomong gini dengan santainya " Lah kan itu harga saya buka mba, belum di tawar, jujur aja ya, orang kan suka nawar sai, jadi saya buka 5,1 juta di tawar-tawar jadi 4.8. Yauda ah biar cepet 4.850.000 uda mentok. Kalo jadi buruan nih saya tulis ni soalnya waiting list banyak yang mau di anter hari ini juga biar mba nya di prioritaskan.", celotehnya dengan wajah tak berdosa.

Saya langsung jawab dengan nada tak kalah tinggi dari sebelumnya, " CICI ANEH YA, JELAS-JELAS SAYA UDA TULIS 4 ITEM DENGAN MEMINTA UNTUK DIKASIH HARGA PAS. UDAH 4 ITEM LOH ITU SAYA BELANJA !! TIBA-TIBA NCI KASIH SAYA HARGA YANG SANGAT JAUH DENGAN ALASAN  ITU HARGA BELUM DI TAWAR. NCI APA GAK INGET ITU 3 LAINNYA SAYA GAK TAWAR SERIBUPUN KARENA SAYA MINTA DIKASIH HARGA PAS?? JADI NGAPAIN  NCI MASIH KASIH HARGA YANG HARUS SAYA TAWAR LAGI. ITU BERARTI NCI MAU NGERJAIN SAYA, WAJAR DONG SAYA EMOSI !!!"

Kebayang gak sih emosinya saya. Padahal ya, ini toko ASLI laris banget. Saat saya datang aja list antrian yang mau di antar itu panjaaaaaaaang banget. Gak bohong. Saya gak tau lagi, yang belanja yang gak ada pilihan lain atau saya aja yang dikerjain. Tapi, sejujurnya harga dia dibilang miring sih engga, standar !!!

Oke perlahan saya mulai bisa mengatur emosi. Dengan polos saya bilang, saya ambil kulkas dan AC saja. 2 item lagi BATAL !!! Sekalipun dia merayu untuk bayar saja dulu agar harga tidak naik lagi dan sambilan mikir mau tipe yang mana. BIG NO !!!!!! TOKO ELEKTRONIK DI DEPOK BUKAN CUMA TOKO LO !!!!!! Dua item itu pun terpaksa saya ambil daripada di kira saya customer kere yang cuma bikin ribut toko orang.

Udah kelar??? Beloooommm,  masih berlanjut ke HOT- an kisah toko elektronik dan karyawannya. Jadi saat di toko saya tanya biaya pemasangan AC. Ternyata free. Hanya saja si Cici jawab kasih saja 75 ribu ke tukang pasang. Singkat cerita, Si nci beneran merasa bersalah sehingga pemasangan AC harusnya saya urutan 4 di pindah ke urutan 2. Jam 3 sore tukang AC melakukan pemasangan dan saya bilang gini " Mas, minta tolong di pasang yang rapi ya ntar tak lebihin bayarannya". Selasai terpasang, saya kasih 120 ribu untuk masnya.

Jam 7 malam, telpon masuk ternyata dari si mas pasang AC tadi. Dia pun bertanya " Mba barusan cici telpon saya, dia nanya, duit 75 ribunya. Kok si cici minta duit 75 ribunya ke saya ya mba, atau mba kurang bayarnya ke cici."

Saya yang masih terngiang-ngiang wajah si cici tua tadi pun menjawab "  Mas, tadi di toko saya tanya, berapa biaya pemasangannya? Kemudian cici jawab, gratis, kasih aja 75 ribu untuk tukang pasang. Nah tadi kan sudah saya kasih, malah 120 ribu lagi saya lebihin. Sudah ya mas, itu urusan mas sama cici, urusan saya sudah beres. Suwun mas. "

KAPOK GW, KAPOK BANGET !!

Pagi tadi saya penasaran dengan harga TV samsung yang sebenernya. Dulu sebelum dollar meroket pernah nanya ke CITRA katanya 4,6 juta belum di tawar. Akhirnya saya telpon aja toko citra pagi tadi, dan ternyata harganya 4.650.000 Belum Ditawar. Jauh lah ya? Bayangin per item bisa lebih murah 200 ribu aja, kali 4 udah berapa kan? Lumayan banget bisa dibuat tambahan beli gorden.

So, buat kalian semua, pedagang jauh lebih pinter dari kita jadi kita harus meningkatkan taraf kepintaran kita berkali lipat dari mereka. Ingat, kita punya duit dan toko elektronik bukan cuma  satu.

Tips memilih toko elektronik dari saya :
  1. Sebelum ke toko sebaiknya selalu menulis barang apa saja yang akan di beli. Tulis jenis barang, merk dan type. 
  2. Kemudian gugling spesifikasi barang tersebut.
  3. Tulis budget maksimal tiap item barang. Cari harga pasaran di internet atupun di carefour atau elekctronic city dan sejenisnya. Kemudian urut sesuai dengan budget.
  4. Sampai di toko elektronik, sampaikan di awal bahwa anda akan belanja beberapa item. Hal ini adalah strategi awal agak di penjual langsung ter mind set untuk kasih harga bagus.
  5. Jangan sampai terkecoh dengan rayuan si penjual tentang satu barang atau lainnya. Ingat, kita sudah gugling dan tau mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.
  6. Tawar dengan harga yang wajar. Kalo tawarnya terlalu sadispun biasanya mereka mengganggap kita gak tau pasaran ujung-ujungnya dia yang sewot. 
  7. Make sure free pengiriman dan lainnya.
  8. Pastikan keberadaan kartu garansi dan sebagainya.

Pada intinya, saya tetap jatuh cinta sm CITRA. Beli di dia aja ah yang kurang-kurang, sekalipun masih harus bayar ongkir, masih lebih murah dan tidak makan hati.

Yang mau tau alamat tokonya :

CITRA ELEKTRONIK
Jalan Bekasi Barat 26C Jakarta Timur. 
No telp: 021-91027606, 8196006, 85901232.