Kali ini mau posting persyaratan untuk mendapat NA dan Pernikahan. Nah persyaratan ini aku dapet dr KUA kecamatan tempat tinggal ku di Aceh Utara. Mungkin secara umum persyaratan ini sama dengan KUA di kecamatan daerah lain. Tapi sepertinya point 7, mengenai test untuk kedua calon pengantin, berbeda dengan KUA daerah lain diluar Aceh, karena beberapa kali saya tanyakan ke teman yang menikah diluar daerah Aceh, tidak ada persyaratan tes membaca Al-Quran dan bacaan-bacaan lainnya.. Oke langsung aja, aku coba salin disini ya semoga bisa membantu..
- Photo Copy KTP calon suami dan istri masing-masing 2 lembar
- Photo Copy orang tua dari kedua calon ( Bapak dan Ibu) masing-masing 2 lembar
- Pas Photo berlatar biru dari calon suami dan istri masing-masing 3 x 4 ( 1 lembar), 2 x 3 ( 7 Lembar), 4 x 6 ( 1 lembar) { soal warna latar ada yang bilang merah, ada yang bilang biru, jadi sebaiknya tanya langsung ke KUA setempat).
- Photo Copy Kartu Keluarga calon suami dan istri masing-masing 1 lembar
- Surat pengantar ( rekom) dari KUA Kecamatan. Bagi yang pindah Nikah + Pas Photo 3 x 4 ( 2 lembar). -- Nah berhubung calon suami saya berasal dari kabupaten Amuntai Kalimantan Selatan, jadi harus ada rekom dari KUA setempat sana karena nikahnya ntr di Aceh :) --
- Calon suami dan calon istri harus dilaporkan ke Kantor KUA Kecamatan setempat selambat-lambatnya 15 hari sebelum hari pernikahan.
- Calon suami dan calon suami istri diwajibkan ikut tes membaca Al-Quran pengetahuan Agama lainnya di Kantor Urusan Agama setempat.
Nah ini yang aku maksud, bahwa di Aceh ada yg istimewa dari syarat pernikahan yang diberlakukan oleh KUA disana, dimana sebelum menikah, calon suami dan istri wajib dateng dan melapor ke KUA, untuk mendapatkan tausiah pernikahan. Menurut cerita abang saya yang lebih dulu nikah, ntr bakalan ada tes membaca Al-Quran, tes membaca bacaan sholat dan surat-surat pendek, tes membaca doa bersetubuh dan mandi besar dan beberapa tes lainnya. Nanti setelah selesai, akan dikeluarkan sejenis rapor berupa berapa nilai yang kita dapatkan setelah tes, nah bisa aja kalo nilainya jelek nikahnya bakal di tunda oleh KUA. Hayooo, makanya buat capeng sederetan tes di atas itu hukumnya wajib kita kuasai, bukan sekedar dilulusin sm KUA, tp itu modal penting saat menikah kelak. Sempat baca di Blog orang, katanya di Aceh juga aja sejenis seminar buat calon pengantin, dimana seminar tersebut di akhiri dengan tes juga. Mungkin itu di Banda Aceh kali ya, di kabupaten Aceh Utara sih saya belum pernah denger hehehe..
Si calon cerita, katanya aturan seperti ini merupakan hasil Benchmark dari negara Brunei Darussalam yang telah menerapkan hal yang sama lebih dulu ( Nah loh, calon yang bukan orang Aceh aja bisa tau -____-)
8. Mahar berupa...... gram atau manyam.
Lah kenapa si KUA secara langsung menyebutkan mahar nya dlm bentuk gram / manyam?? bukan uang atau lainnya. Karena memang di Aceh mahar yang lazim adalah emas, bagaimana bisa begitu, saya juga kurang tau, hehehehe.. yang jelas, mama selalu bilang, sebaik-baiknya mahar adalah emas, karena emas paling mudah di uangkan, nilainya bisa naik, dan juga yang terpenting karena mahar tidak baik untuk dihabiskan atau dipakai untuk hal yang tidak urgent dalam berumah tangga, maka emas adalah yang paling tepat, begitu kata mama :)
Oke, cuma itu persyaratan yang saya dapat dr KUA Kecamatan Kruenggeukuh Aceh Utara.
Sekarang, tinggal menunggu jawaban dr KUA mengenai tanggal yang pihak kami ajukan. Untuk proses lapor ke mesjid komplek dan di daftar sih udah, gitu aja smpe desember uda rame loh -___- tinggal KUA itu biar ayah yang ngurus.. hehehe..
Semoga membantu ya :)
*Update tanggal 17 Oktober 2014
Informasi dari blogger lain ( thanks Before), katanya seharusnya ada syarat pas foto orang tua (ayah ibu) dari kedua penganti masing-masing 2 lembar. Kebetulan dari form syarat yang dikasih oleh KUA tempat tinggal saya ( Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, NAD) tidak menuliskan syarat tersebut. Namun, karena penasaran orang tua sudah menanyakan ulang ke KUA setempat. Dan jawaban mereka sama bahwa pas foto kedua orang tua tidak dilampirkan. So, buat yang domisili aceh dan baca postingan ini, silahkan di kroscek ulang ya ke KUA setempat, mungkin ada beberapa perbedaan :) Teurimeng Geunaseh :)
Maaf buk, lon koreksi bacut jeut. Takot salah ureng baca :)
BalasHapusPhoto Copy orang tua dari kedua calon ( Bapak dan Ibu) masing-masing 2 lembar.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTeurimeng Geunaseh Pak..
BalasHapusMmasukan dari droe neuh lon update dan posting ulang. Sigohlom nyoe ureung chik lon pih ka lheuh di tanyong ulang bak KUA. Kebetulan KUA lon di Kecamatan dewantara Aceh Utara. Dan jawaban ureung KUA memang hana syarat nyan. Pu na perbedaan antar KUA di tiap daerah ??
Masukan droeneuh sangat bermanfaat. Sehingga info lebeh jelas ^^
Kecamatan Dewantara, bukan kecamatan Krueng Geukueh.. hehe
BalasHapus