Alhamdulillah.. tahun 2010 dikasih rezeki dan kesempatan oleh Allah untuk mewujudkan mimpiku, ke eropa.. bukan khusus holiday dan pake duit ortu, tapii kebetulan ada kesempatan ikutan lomba paduan suara + pergelaran budaya. Enaknya, perjalan ke eropa itu gretong alias gratis dari sponsor dan dana2 pengurus. Waktu itu, saya merayu ayah minta duit 4 juta untuk urunan ke panitia dan uang saku ssya disana. Sisanya adalah pengurusan pasport dan visa serta asuransi saya pakai dari tabungan beasiswa saya waktu kuliah. Padahaaal yaa.. kalo mau di totalin, tiket aja hampir 20 juta per anak. Mulai dari penerbangan surabaya-jakarta. Dan peberbangan ke eropanya naik pesawat qatar airlanes yang keceeeee to the max. Berasa kayak lagi jd jamaah haji. Karena inget cerita mama waktu naik haji, pesawat yang ditumpangi besaaarr hehehe.. oh ya,, itu saya masih free lg penginapan dan makan disana.. :)
Eh eropanya kemanaa?? Ada 2 tujuan. Pertama, ke Prancis, tepatnya di kota Mairseille.. disana kita dijamu oleh KJRI Indonesia untuk marseille.. disana kita ceritanya mau pergelaran budaya karena bertepatan dengan pameran international dan salah satu pesertanya adalah indonesia. Kota kedua, adalah di Itali, tepatnya di negara Rimini.. :) Disini kita baru khusus untuk mengikuti perlombaannya.
Tapi yang bikin berbunga2 adalaah,, krn sambil menyelam minum air. Selain 2 kota di 2 negara tadi, kami juga sempat menginjakkan kaki ke Barcelonaaa, Milan dan kota Islam Indah, Doha.. menginap di doha bikin pengen mimpi nikah trus ikut suami kerja di Doha wkwkwkw.. Alhamdulillah.. Allah kasih rezeki tak terkira.. pengalaman yang gak mungking terlupakan selama hidup ini.
Oiya kali ini gak ngebahas cerita selama hari2 disana. Karena terlalu banyak yang pengen diceritain. Sedangkan yang antri mau di posting terlalu banyak wkwkwk..
Kali ini lg tertarik ngebahas tentang kebiasaan org disana yang bagaikan langit bumi dengan orang2 di Indonesia. Okhay, kali ini aku akan bahas 4 point dulu ya, next dilanjut lagi hehehe..
1. Di negara2 di eropa, mereka sangat menghargai pejalan kaki khususnya yang hendak menyebrang.
Nah, jadi gini, selama disana kan biasa ya.. kemana-mana kalo lagi ada acara bebas, kami sering jalan2 kaki sendiri, sekedar ke taman untuk foto2 atau membeli sesiatu di mini market. Saat hendak menyeberang, seperti di indonesia, kami noleh kanan kiri untuk memastikan gak ada kendaraan yang lewat. Tapi ternyata, saat kami totah-toleh, kendaraan2 lain dijalan malah seketika berhenti, tanda mereka mempersilakan kami untuk lewat. Pernah lagi, sepulang dr supermarket, kami hendak menyebrang dan ternyata disebelah kiri ada mobil yang sedang melaju cukup kencang sehingga kami pikir biarkan saja dulu dia lewat baru kami menyebrang, eh ternyataaa,, si mobil yang ditumpangi bule cakep itu malah nge-rem seketika sehingga mengeluarkan desingan cukup nyaring. Kemudian dia berdiri ( mobilnya yang atapnya kebuka itu loh) sambil senyum sambil mempersilakan kami untuk menyebrang. Dari ekspresi wajahnya seperti mengatakan " maaf". Thanks handsome wkwkwkw. Kami pun menyebrang, dan gobloknya, saya melambaikan2 tangan khas orang di indo kalo lg nyebrang wkwkwk. Oiya karena beberapa kali mengalami hal demikian, salah seorang teman cowo nyeletuk, katanya, besok kita langsung nyebrang aja gak usah tolah-toleh lagi. Dan beneran tuh org, besoknya langsung nyebrang tanpa noleh kanan kiri, dan woooowwww.. kendaraan2 termasuk angkutan umum bus kota ikut berhenti melihat ada yang menyebrang.
Haiiiiii semuaaa, apakah kita bakal menemukan hal semacam ini disinii,di INDONESIA????? Ada juga kita malah di omelin kan ya? Atau di klakson panjaaangg.. mau nyebrang, kalo qt gak nekat aja nyebrang sambil lambai2 tangan, gak bakalam ada kendaraan yang dengan kesadaran langsung berhenti, malah kadang dia langsung lewat aja sambil nge-klakson2 kita. Bener2 urut dada deh. Bedain sama di eropa, mereka sangat sangat menghargai pejalan kaki dan mengutamakan hak mereka sebagai sama2 pengguna jalan. kerren banget menurut aku..
2. Berbelanja di mini market atau apapun sejenis itu, BEBAS kantong kresek.
Disana, strategi yang dipakai untuk mengurangi angka penggunaaan plastik sangat jitu menurut saya. Pengalaman saya berbelanja disalah satu mini market, pada saat dikasir, mereka bertanya, "mana wadah belanjaan anda?" Bingung dong akunya. Kemudian dia menawarkan "apakah mau membeli kantong plastik? " APAAAAA?? Membeli?? Pikirku..
Ya ternyata emang harus membeli. Saat saya mengangguk, petugas kasir langsung melakukan Tab barcode plastik ke scanner. Dan muncullah angka d layar 2,5 euro. Apaaaa?? 1 buah kantong plastik kresek tipis gitu doang hargayya 30rb waktu itu?? Saya bisa dapet 2 botol besar yogurt harusnya. Dan tidak ada pilihan lain, saya belanja banyak banget, karena beli oleh2 coklat dan yogurt banyaknya 1 kerangjang tangan. Gak mungkin kalo gak pake wadah. Langsung inget di indonesia belanja di mini atau supermarket kita uda otomatis dapet kresek gratis. Dan memang, tanpa kita sadari, life style dan perilaku seperti itu membuat konsumsi plastik semakin banyak. Padahal, dampak buruk nya kan cukup besar.
Kemudian saya berfikir, kenapa Indonesia, tidak menerapkan cara seperti itu? Terlebih masyarakat sangat sensitif dengan yang namanya " uang". Andaikata setiap belanja, untuk menggunakan kantong plastik kita harus membayar dengan nominal yang cukup lumayan, saya rasa semua orang akan rela membawa wadah sendiri dari rumah. Bener gak tuh?? Gak usah jauh2.. untuk ibu2, pasti lebih memilih repot bawa2 wadah daripada harus ngeluarin duit yang harusnya bisa buat beli kebutuhan rumah tangga lainnya.
Singkat cerita, saya keluar mini market dan dengan sengaja berdiri di pintu masuknya. Kemudian memperhatikan masyarakat lokal yang keluar dari mini market. Benar, tidak ada satupun dari mereka yang menggunakan wadah plastik !!! Believe it of not!! Mereka menggunakan wadah dari kertas coklat gitu, kemudian belanjaannya di gendong dan di masukkan ke mobil atau kerancang sepeda/ sepeda motor mereka. Ada juga yang membawa keranjang rotan sendiri dsb. Maluuu.. maluuu banget. Hal kecil namun bisa memberikan perubahan besar. Ya gak tuh??
Okhay, andaikata pemerintah mulai menerapkan strategi seperti itu. Ambil saja sample Jakarta. Dalam 1 jalan, ada berapa tuh mini market sejenis alfa mart, indomart, 7eleven, dsb, banyak kan ya?... kemudian di kali ajaa kelurahan, kecamatan dan seluruh jakarta. Saya yakin ada ratusan bahkan bisa saja ribuan. Belum termasuk supermarket seperti giant, carefour dsb. Andaikata strategi semacam itu bisa diterapkan, berapa % pemerintah bisa memangkas penggunaaan plastik di Indonesia ??? Terlebih untuj Jakarta saja memiliki populasi yang sangat besar.
Kalo uda gini, jadi pengen deh, bikin LSM khusus untuk masalah ini. Tapi sayang, kalo sasaran tembaknya adalah perusahaan2 retailnya, pasti sulit juga karena tercampur urusan2 politik kepentingan dan sebagainya.. padahal kalo dipikir-pikir, si perusahaan retail juga di untungkan, karena tidak perlu memasukkan nominal plastik dalam perhitungan margin mereka.
Mungkin bisa dimulai dari diri sendiri ya.. dari hal terkecil. Saya sedikit-sedikit sudah mulai membatasi. Kadang kalu belanja, saya bawa kresek besar dari rumah. Setiap belanja saya gabung aja jadi 1. Kalo pedagang mau mmemasukkan belanjaan saya ke dalam kresek, maka saya bilang " gak usah bu/pak, saya gabung aja dengan belanjaan saya lainnya"
Mulai dari kita dan dari yang kecil..
3. Budaya antri
Ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi ya. Semua juga tau hehehe.. bahkan disana, sepanjang apapun antrian, akan otomatis mereka mengikuti antrian dan membentuk barisan walaupun haruz melungker2 kayak uler. Sangaat tertib.. di indonesia ??? Saya rasa, semua pembaca juga uda tau jawabannya wkwkwwk..
Sekian dulu postingan hal2 kecil tentang perbedaan eropa dan indonesia dlm hal kehidupan sehari2..
Eh ini mau narsis sekalian update foto2 kami ya selama disana :)